Tokoh Pahlawan
Ir Soekarno, beliau adalah orang yang memotivasi saya untuk lebih maju, dan bekerja keras. beliau juga adalah arsitektur yang handal di bidangnya.
Kalian pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Ir. Soekarno. Ia adalah presiden pertama Republik Indonesia dan juga di sebut sebagai Proklamator RI bersama dengan Bung Hatta. Namun tahukah kalian bahwa Ir. Soekarno merupakan seorang arsitek yang sangat handal dibidangnya. Sudah banyak loh karya – karya yang dihasilkan oleh Ir. Soekarno dalam bidang arsitektur.
Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur pada 6 Juni 1901.
Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo yang berprofesi sebagai seorang
guru di Surabaya, Jawa Timur. Ibunya Ida Ayu Nyoman Rai, berasal dari Buleleng,
Bali.
Sekitar tahun 1914, Soekarno lulus Sekolah Dasar Bumi
Putera di Mojokerto yang kemudian dilanjutkan ke Sekolah Dasar Belanda dan
mendapatkan ijazah calon pegawai negeri rendahan.
Setelah itu, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke HBS (Hoogere Burger School), Surabaya.
Selepas lulus HBS tahun 1920, Soekarno berangkat ke Bandung untuk melanjutkan di
THS (Technische
Hoogeschool atau
sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Pada tahun 1926 atau ketika
berumur 25 tahun, Soekarno berhasil menyelesaikan kuliahnya dan berhak
menggunakan gelar Civile
Ingeniuer (Insinyur Sipil).
Setelah lulus kuliah, Soekarno dan rekannya, Anwari,
mendirikan Biro Insinyur Soekarno dan Anwari pada tahun 1928. Kemudian pada Agustus 1932, Ia mendirikan
Biro Insinyur Soekarno & Roosseno. Biro itu memberikan jasa perencanaan dan
juga menjadi pemborong. Mula-mula biro itu berkantor di Jalan Banceuy Nomor 18,
Bandung. Kemudian pindah ke gedung di Jalan DalemKaum,
Bandung.
Pada tahun 1926-1945, selain paviliun Grand Hotel Preanger,
karya arsitektur Soekarno dapat dijumpai pada beberapa rumah di sekitar Jl.
Gatot Subroto, Jl Palasari, dan Jl. Dewi Sartika, Bandung. Sedangkan salah satu
rancangan tata ruang kota karya Soekarno pada tahun 1945-1950 adalah rancangan
skema Kota Palangkaraya yang digagas tahun 1957. Pada periode ini ditemukan juga tugu monumental sebagai bagian tata
ruang kota seperti Tugu Proklamasi Jakarta,
Tugu Muda Semarang, Tugu Alun – Alun Bunder Malang, Tugu Pahlawan Surabaya
serta gagasan Tugu Monumen Nasional Jakarta.
Soekarno yang merupakan sarjana lulusan teknik sipil, mendapatkan kemampuan merancang secara otodidak. Semasa kuliah, ia mendapat bimbingan dari Profesor CP Wolff Schoemaker dalam mata kuliah Menggambar Arsitektur. Ia juga sempat magang sebagai juru gambar di biro arsitek milik sang profesor. Pada masa magang inilah, Soekarno diberikan kesempatan mengembangkan desain paviliun Hotel Preanger yang sedang direnovasi.
Soekarno yang merupakan sarjana lulusan teknik sipil, mendapatkan kemampuan merancang secara otodidak. Semasa kuliah, ia mendapat bimbingan dari Profesor CP Wolff Schoemaker dalam mata kuliah Menggambar Arsitektur. Ia juga sempat magang sebagai juru gambar di biro arsitek milik sang profesor. Pada masa magang inilah, Soekarno diberikan kesempatan mengembangkan desain paviliun Hotel Preanger yang sedang direnovasi.
Pada 27 Januari 1962, Soekarno dianugerahi gelar doktor oleh almamaternya (ITB). Ada enam jasa Soekarno yang dianggap membuat dia layak diberi gelar doctor honoris causa. Pertama, pembangunan Gedung Pola, tempat mempertontonkan Cetak Biru Pembangunan Semesta Berencana kepada masyarakat. Garis besar fungsi bangunan itu dirancang oleh Soekarno dan diwujudkan oleh arsitek Friedrich Silaban.
Kedua, pembangunan kompleks Asian Games, kompleks olahraga
terbagus di Asia pada masa itu. Kemudian pembangunan Hotel Indonesia, pembuatan Jalan
Jakarta – Bypass, serta pembangunan Masjid Istiqlal dan Monumen Nasional. Lalu
dibangunlah Hotel Indonesia di Jakarta, Hotel Ambarukmo di Yogyakarta, Samudera Beach Hotel di Pelabuhan
Ratu, dan Bali Beach Hotel
di Pantai Sanur,
Bali. Juga Tugu Selamat Datang dan Monumen Nasional. Untuk menyongsong Asian Games, dibangun kompleks
Gelanggang Olahraga Senayan, yang juga dinamakan Gelora Bung Karno.
Setelah sekian lama menderita
sakit gagal ginjal dan dikarantina di Wisma Yuso, akhirnya pada tanggal 21 Juni
1970, Soekarno menghembuskan nafas terakhir di RS Gatot Subroto. Soekarno
meninggal pada usia 69 tahun.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno_sebagai_arsitek
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soekarno.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno_sebagai_arsitek
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soekarno.html
Komentar
Posting Komentar